Pedro Mendes pada 2004, Luis Garcia pada 2005, Frank Lampard pada 2010.
Kontroversi mengenai garis gawang menodai sejarah sepak bola akhir-akhir
ini. Perdebatannya: Gol atau tidak? Melewati garis atau tidak? entah
kesalahan yang semata-mata dilakukan oleh wasit, seperti gol
kontroversial Piala Dunia yang dilakukan oleh Lampard, atau pembobolan
gawang oleh Garcia yang disebut “gol hantu” yang membuat Chelsea keluar
dari Liga Champions, insiden sejenis sering terjadi sehingga waktu untuk
menyelesaikan itu akhirnya muncul.
Saat musim Liga Primer Inggris 2013/2014 dimulai akhir pekan kemarin,
semua lapangan kini menggunakan teknologi garis gawang Hawk-Eye yang
dikembangkan secara khusus. Tujuannya untuk memperjelas apakah bola
melewati garis gawang.
Namun bagaimana teknologi itu bekerja? Dan akankah liga dan kompetisi
lain dapat menggunakannya? Kami menjawab sepuluh pertanyaan penting
mengenai inovasi teknologi paling penting dalam sepak bola berikut
ini...
Siapa di balik teknologi ini?
Sistem yang digunakan oleh FA dan Liga Premier itu dibuat oleh Hawk-Eye.
Perusahaan milik Sony ini telah memiliki sejarah khusus terkait
teknologi olah raga. Teknologi ini digunakan sebagai bagian dari Umpire
Decision Review System dalam olahraga kriket sejak 2008, saat sistem itu
di tenis telah menjadi andalan pada laga WTA dan ATP sejak 2006.
Teknologi itu juga telah digunakan dalam olahraga biliard, pertandingan
Gaelic dan football Australia.
Versi sepak bola tersebut telah diuji secara ekstensif dan digunakan
dalam pertandingan kelas rendah sepanjang 2012, sebelum mendapatkan
persetujuan Liga Premier sebelumnya pada tahun ini.
Bagaimana teknologi ini bekerja?

REUTERS : Toru Hanai
A Hawk-Eye camera is put through its paces at the Toyota Stadium in Toyota, central Japan
Hawk-Eye menggunakan 14 kamera, tujuh kamera ditempatkan untuk setiap
gawang dan diletakkan di seluruh stadion, biasanya tinggi di atap.
Masing-masing kamera ini melacak pergerakan bola, dengan sistem yang
mampu mendeteksi bola yang melintasi garis gawang bahkan jika hanya
sebagian kecil dari yang terlihat.
Dalam kasus perselisihan mengenai gol, misalnya kaki yang ikut masuk ke
gawang juga pemain yang menumpuk di depan gawang, sistem tersebut dapat
menyatakan gol jika hanya dua dari tujuh kamera dapat melihat bola
tersebut. Namun, teknologi tersebut akan menggunakan sebanyak-banyaknya
kamera untuk menentukan apakah sebuah gol harus dianulir atau tidak.
Bagaimana wasit tahu jika terjadi sebuah gol?

ASSOCIATED PRESS
A special wrist watch will help the referee decide if the ball has crossed the line
Wasit akan difasilitasi dengan perangkat jam yang dirancang khusus,
dibuat oleh Hawk-Eye dan sarana komunikasi stadion Adeunis. Saat dalam
sedetik bola melintasi garis gawang, wasit akan melihat tanda “gol” di
atas pergelangan tangannya dan dia akan memberikan keputusan yang
sesuai.
Terlebih lagi, penonton pertandingan dan pemirsa TV akan mampu melihat
tayangan ulang dari insiden tersebut dan data lengkap Hawk-Eye. Ini
adalah sebuah perubahan besar untuk lapangan Liga Premier, yang tidak
pernah memutar ulang momen kontroversial seperti keputusan offside dan
diving terang-terangan, karena takut akan mendapat caci-maki dari
penonton kepada pejabat lapangan. Bayangkan apa yang mereka lakukan di
Lord’s dan Wimbledon dan Anda mendapatkan gambarnya.
Apakah akurat?
Sama seperti kriket dan tenis, Hawk-Eye mengklaim sistem sepak bolanya
nyaris sempurna. Sempurna sampai ke tiap milimeter. Mereka mengatakan
bahwa akurasi milimeter “memastikan bahwa tidak ada tayangan ulang yang
dapat membatalkan keputusan.”
Itu adalah klaim yang sangat berani, namun yang didukung penegasannya
bahwa pertengkaran soal garis gawang akan menjadi sesuatu yang usang
dari musim ini dan seterusnya. Kecuali untuk komentator TV yang mencoba
menganalisa setiap sudut saat insiden seperti itu terjadi di laga Liga
Premier.
Siapa yang menggunakannya?
Pada saat ini, hanya lapangan Liga Premier dan Wembley yang sudah
memasang teknologi garis gawang, dengan Hawk-Eye membuat kontrak lima
tahun untuk memasang dan memelihara peralatan tersebut.
Itu berarti bahwa liga yang lebih rendah akan kehilangan pembaruan untuk
saat ini, sesuatu yang memalukan mengingat Championship adalah salah
satu liga Eropa yang paling banyak ditonton dan menarik. Di utara, Liga
Premier Skotlandia tidak akan menggunakan teknologi garis gawang untuk
waktu dekat.
Bagaimana dengan Eropa?
Tidak satupun liga di Spanyol, Italia atau di Jerman
yang akan menggunakan teknologi garis gawang untuk musim ini. Terlebih
lagi, pertandingan Liga Champions juga tidak akan menggunakan teknologi
ini, menandakan bahwa klub-klub Inggris akan mendapat keuntungan dari
Hawk-Eye di kandang, namun melihat beberapa gol tidak akan diakui saat
bermain di Eropa.
Sebaliknya, UEFA menetapkan kebijakan menambahkan dua
penjaga garis gawang di pertandingan Liga Eropa dan Liga Champions.
Kepala organisasi itu, Michel Platini, menentang teknologi tersebut
digunakan dalam sepak bola.
Apakah teknologi ini akan digunakan di Piala Dunia?

AFP : Getty Images
Ghost goal: Officials at the 2010 World Cup failed to spot Frank Lampard's effort against Germany crossing the line
Teknologi garis gawang akan digunakan dalam Piala
Dunia 2014. FIFA sudah menerima ide tersebut, didasari oleh gol
kontroversial Fank Lampard yang dianulir saat Inggris dikalahkan Jerman
di Afrika Selatan pada 2010.
Namun, mereka tidak akan menggunakan sistem Hawk-Eye,
badan sepak bola dunia itu memilih sistem yang dibuat oleh perusahaaan
Jerman, Goal Control.
Jadi apakah ada alternatif lain yang lebih baik dari Hawk-Eye?
Hawk-Eye hanya salah satu dari empat sistem yang
ditawarkan untuk kontrak dengan Liga Premier, serta kesepakatan untuk
menangani teknologi garis gawang di Piala Dunia tahun depan di Brazil.
Selain GoalControl 4D dari GoalControl, sistem dari GoalRef dan CAIROS
juga telah diuji.
GoalControl 4D serupa dengan Hawk-Eye, menggunakan
satu set yang terdiri dari tujuh kamera per gawang untuk mendeteksi
apakah sebuah bola melintasi garis gawang. Teknologi tersebut juga
mengantarkan pesan kepada jam tangan wasit untuk mengonfirmasi apakah
sebuah gol sudah dicetak.
Apakah sistem yang lain menawarkan perbedaan?

YURIKO NAKAO : Newscom : RTR
Combined Adidas and CAIROS technology could be used at future football tournaments
GoalRef dan CAIROS mengambil pendekatan berbeda dari
Hawk-Eye dan GoalControl 4D. GoalRef menggunakan medan magnetik, yang
membentang di seluruh gawang. Bola harus dilengkapi dengan sirkuit
elektronik khusus, yang mengubah kondisi medan magnet saat bola
melintasi gawang. Saat software mendeteksi ini, wasit mendapatkan pesan
dari jam tangannya yang memberitahunya bahwa sebuah gol telah dicetak.
CAIROS, sebagian dikembangkan oleh Adidas,
menggunakan prinsip serupa. Kedua teknologi ini telah mendapatkan
persetujuan FIFA, menandakan bahwa teknologi tersebut dapat digunakan
dalam turnamen berikutnya.
Teknologi berikutnya?
FIFA mengatakan bahwa teknologi ini adalah akhir dari
teknologi dalam sepak bola. Namun, dengan adanya banyak kamera saat ini
di stadion, tampaknya hanya masalah waktu sebelum kita mulai melihat
tayangan ulang instan digunakan untuk membantu wasit membuat keputusan
sulit, seperti offside dan pelanggaran.
Ketua baru FA, Greg Dyke, baru-baru ini mengatakan
bahwa penggunaan banyak teknologi dalam sepak bola adalah sesuatu yang
tidak bisa dihindari. “Saya percaya saat kita melihat kembali 25 tahun
ke belakang, kita akan mengatakan, ‘Itu hanya awal’,” katanya, berbicara
tentang pengenalan Hawk-Eye untuk kemenangan Manchester United atas
Wigan di Community Shield. “Saya pikir penggunaan lebih banyak teknologi
video untuk membantu wasit adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari.”
Namun, diragukan jika UEFA atau FIFA akan tertarik mendukung Dyke.
0 komentar:
Poskan Komentar